Naik Turunnya Harga BBM, Sudah Ada Dalam Skenario Pemerintah?

Pada tanggal 15 Januari ini kita masyarakat Indonesia akan semakin dimanjakan oleh pemerintah karena pada tanggal itu, harga BBM (Bahan Bakar Minyak) kita turun seperti harga awal sebelum pemerintah menaikan harga BBM tahun lalu. Ini tidak lain dan tidak bukan adalah buntut dari turunnya harga minyak mentah dunia beberapa bulan lalu. Harga BBM jenis premium sempat menembus angka Rp.6000,-, tentu menjadi keluhan tersendiri bagi masyarakat dari ekonomi menengah dan menengah ke bawah. Namun pada pertengahan bulan Desember tahun 2008 turun menjadi Rp 5500 dan rencananya pada pertengahan Januari ini menjadi Rp.4500. Wah..paling tidak rencana ini menjadi kesejukan bagi masyarakat yang menginginkan suatu perubahan yang lebih baik. Namun dari semua hal yang terjadi diatas pembaca sadar tidak bahwa semua ini seperti sebuah skenario film yang sudah diatur tentu dalangnya adalah pemerintah. Kenapa aku bependapat seperti ini?

Memang segala sesuatu apapun itu harus ada petanggungjawabannya termasuk opiniku ini. Semua ini berdasarkan obrolanku dengan temanku, dia hanya seorang parkir yang biasanya mangkal di depan toko swalayan. Dia berpikir kenapa ada yang terasa aneh menjelang Pemilihan Presiden(Pilpres)pertengahan tahun ini, semua hal-hal yang berbau "menaikkan pamor presiden" mulai bermunculan. Salah satunya ya turunnya harga BBM ini. Diluar faktor turunnya harga minyak dunia. Bukan hal yang tidak mungkin jika presiden menurunkan harga BBM demi menaikan pamornya yang sempat turun drastis. Jadi skenarionya begini. menjelang Pilpres 2009 pemerintahan presiden SBY menaikan harga BBM, setelah dirasa cukup untuk membuat trauma masyarakat kemudian pemerintah menurunkan harga BBM agar masyarakat kembali percaya pada pemerintahan sekarang ini dan kembali memilihnya.Saya menulis ini bukan untuk memanas-manasi masyrakat, tapi saya hanya ingi masyaraka berpikir dan jeli terhadap fenomena yang terjadi belakangang ini. Jika seperti ini sistem pemerintahannya kita akan terus-terusan dibuat mainan oleh pemerintah dan masihkah kita menutup mata karena sebuah image.. Sampai kapan kita menjadi wayang bagi pemerintah? waktunya kita memilih yang terbaik..