1/28/2009

Road To Jogja part II: TUGU JOGJA LEBIH DEKAT

Malam itu kira-kira pukul 23:30 wib aku berkesempatan mengunjungi Tugu Jogja secara lebih dekat karena seharian tadi cuma memandangi dari kejauhan dan lewat saja di depannya saja. Wuih tapi rame banget, banyak anak-anak yang berfoto-foto ria didepannya. Jadi aku mengantri , tapi ga begitu lama dan aku mulai pose deh hehehe bukannya narsis tapi mumpung maen di Jogja ya sekalian foto gitu sekalian buat dijadikan "barang bukti" kalau aku pernah ke Jogja. Sepeda motoran lagi dari Malang.Ga Usah dibayangin deh capeknya..
Tugu jogja ini nampak kokoh berdiri di tengah perempatan jalan, disorot lampu berwarna oranye sama dengan kebanyakan gedung-gedung kuno di Jogja lainnya. Pokoknya keren deh..beda dengan tugu di Malang yang ga bisa disentuh karena dikelilingi pagar dan kolam.
Ingin tahu lebih banyak tentang Tugu Jogja ini, baca ulasannya berikut ini:

Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal. Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia hampir 3 abad memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta.

Tugu Jogja kira-kira didirikan setahun setelah Kraton Yogyakarta berdiri. Pada saat awal berdirinya, bangunan ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan. Semangat persatuan atau yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu, tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), sehingga disebut Tugu Golong-Gilig.

Secara rinci, bangunan Tugu Jogja saat awal dibangun berbentuk tiang silinder yang mengerucut ke atas. Bagian dasarnya berupa pagar yang melingkar sementara bagian puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian bangunan tugu pada awalnya mencapai 25 meter.

Semuanya berubah pada tanggal 10 Juni 1867. Gempa yang mengguncang Yogyakarta saat itu membuat bangunan tugu runtuh. Bisa dikatakan, saat tugu runtuh ini merupakan keadaan transisi, sebelum makna persatuan benar-benar tak tercermin pada bangunan tugu.

Keadaan benar-benar berubah pada tahun 1889, saat pemerintah Belanda merenovasi bangunan tugu. Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Ketinggian bangunan juga menjadi lebih rendah, hanya setinggi 15 meter atau 10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itu, tugu ini disebut juga sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.

Perombakan bangunan itu sebenarnya merupakan taktik Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja. Namun, melihat perjuangan rakyat dan raja di Yogyakarta yang berlangsung sesudahnya, bisa diketahui bahwa upaya itu tidak berhasil.

Bila anda ingin memandang Tugu Jogja sepuasnya sambil mengenang makna filosofisnya, tersedia bangku yang menghadap ke tugu di pojok Jl. Pangeran Mangkubumi. Pukul 05.00 - 06.00 pagi hari merupakan saat yang tepat, saat udara masih segar dan belum banyak kendaraan bermotor yang lalu lalang. Sesekali mungkin anda akan disapa dengan senyum ramah loper koran yang hendak menuju kantor sirkulasi harian Kedaulatan Rakyat.

Sore hingga tengah malam, ada penjual gudeg (masakan khas Yogyakarta) di pojok Jl. Diponegoro. Gudeg di sini terkenal enak dan harganya wajar. Anda bisa makan secara lesehan sambil menikmati pemandangan ke arah Tugu Jogja yang sedang bermandikan cahaya.

Begitu identiknya Tugu Jogja dengan Kota Yogyakarta, membuat banyak mahasiswa perantau mengungkapkan rasa senangnya setelah dinyatakan lulus kuliah dengan memeluk atau mencium Tugu Jogja. Mungkin hal itu juga sebagai ungkapan sayang kepada Kota Yogyakarta yang akan segera ditinggalkannya, sekaligus ikrar bahwa suatu saat nanti ia pasti akan mengunjungi kota tercinta ini lagi.
diambil dari:
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/museum-and-monument/tugu-jogja/
dan ini beberapa hasil foto dokumnetasiku waktu di Depan tugu Jogja. Pengalaman yang tidak akan terlupakan buat diriku.

Share:

1 komentar:

  1. oooooooo aku keliru, ternyata komennya disembunyikan tho makanya kok naza nggak liat. ada yang komen

    BalasHapus




IndoBanner Exchanges

MY ID YAHOO MASSENGER

view

http://bacablog.com

About Me

Foto saya
Aku adalah anak manusia yang hanya numpang singgah di bumi ini. Kini aku sedang mengisi dan melakukan sesuatu untuk mengisi waktuku di dunia ini EMAIL & FS jOIN ON adaeuvoli@gmail.com

Pengikut

Personal Business Directory - BTS LocalDigNow.orgTopOfBlogs Personal My BlogCatalog BlogRank live google page rank
Personal Blogs - Blog Catalog Blog Directory
EasyHits4u Ranking Blogger Ngalam
Masukkan Code ini K1-2C333A-A
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com!-- Histats.com START --> Check Google Page Rank

ADAMAKNA

BLOGGER INDONESIA

ABSEN DISINI


ShoutMix chat widget
Bisnis Internet | Bisnis Online | Uang dari Internet |  Duit gratis | komisi 80%
Earn money from your website/blog by, selling text links, banner ads - Advertisers can, buy links, from your blog for SEO. Get paid through PayPal