Menghilangnya ikan hiu, barracuda, dan berbagai jenis ikan predator besar lainnya di sekitar terumbu karang perairan Karibia memiliki hubungan erat dengan peningkatan jumlah populasi manusia.
Chris Stallings, peneliti dari Florida State University Coastal and Marine Laboratory, membandingkan 20 spesies ikan predator yang yang hidup di sekitar terumbu karang di 22 negara bagian di kepulauan Karibia. Hasil penelitiannya ini kemudian dipublikasikan pada jurnal PLos One.
"Saya menyimpulkan bahwa negara dengan penduduk yang lebih padat memiliki sedikit jumlah ikan yang hidup di sekitar terumbu karang dan perairannya. Hal itu karena peningkatan jumlah penduduk akan berdampak pula pada peningkatan permintaan makanan laut dan semakin mendesak populasi ikan," ujar Stallings, seperti yang dikutip dari Red Orbit, Rabu (6/5/2009).
"Nelayan akan lebih tertarik memburu ikan-ikan besar, itu sebabnya jumlah mereka saat ini kian menyusut. Hasil studi saya menemukan bahwa di beberapa daerah dengan populasi penduduk yang padat, hanya tersisa ikan-ikan predator kecil di perairan mereka," tambahnya.
Stallings mengatakan konsekuensi dari menurunnya jumlah ikan besar sulit diprediksi karena kompleksnya permasalahan rantai makanan makhluk hidup di perairan dan terumbu karang. Namun yang jelas, menghilangnya salah satu populasi dalam siklus rantai makanan akan berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem alam.
Ilmuwan temukan sebanyak 221 spesies amphibi baru di negara kepulauan Madagaskar. Jumlah spesies baru ini mengukuhkan Madagaskar sebagai surganya kekayaan alam dan keanekaragaman spesies yang hidup di dalamnya.
Madagaskar Miliki 200 Spesies Amphibi Baru
Sedangkan di Madagaskar, lebih dari 200 spesies baru ditemukan. Salah satu spesies paling unik yang ditemukan di Madagaskar di antaranya adalah kodok bernama latin Boophis ulftunni. Penemuan ini rupanya menambah jumlah spesies amphibi di Madagaskar menjadi dua kali lipat dari hasil penelitian sebelumnya, demikian keterangan yang dikutip dari National Geographic, Kamis (7/5/2009).
Tim ilmuwan dari berbagai negara menemukan spesies baru ini setelah sebelumnya mengumpulkan 2.850 sampel spesies yang berasal dari 170 daerah, termasuk Madagaskar dan beberapa Taman Nasional. Studi ini memperkirakan bahwa keragaman amphibi daerah tropis di dunia tidak terkira jumlahnya.
"Orang berpikir bahwa mereka mengetahui segala jenis tanaman dan spesies hewan yang hidup di bumi," ujar Miguel Vences, dari Technical University of Braunschweig, Jerman.
"Namun pada dasarnya, semua penemuan yang muncul di abad ini hanyalah sebuah awal. Masih banyak makhluk hidup lain di luar sana yang menunggu untuk dapat kita temukan," tandasnya.
sumber
sumber 2
wah sayang ya klo para binatang2 punah hanya karena keserakahan manusia.. selayaknya kita harus melestarikannya..
BalasHapushmmm, ternyata masih banyak rahasia alam yang harus di temukan yah...keep share
BalasHapus