5/14/2009

KOMERSIALISASI PERTELEVISIAN INDONESIA

Beberapa waktu lalu saya sempat mendengar dari teman dan saudara saya bahwa paling tidak setelah Pilpres Juni 2009 ini kita tidak lagi bisa menonton acara-acara favorit kita di tv swasta nasional secara gratis yang selama ini menemani keseharian kita. Kita akan diwajibkan untuk membayar alias kita membeli. Kalau di era orde baru dulu ada program yang berupa iuran televisi yaitu setiap 1 bulan sekali kita ditarik uang iuran yang pada saat itu lumayan besar dan sepertinya era itu kembali lagi. Bagi kaum menengah ke atas bukan suatu hal yang berat jika harus membayar iuran per bulannya karena bukan hal yang baru lagi jika kalangan tersebut berlangganan tv kabel yang menjjamur belakangan ini. Tapi bagi rakyat kecil yang kesehariannya menjadikan tv sebagai media hiburan tentu hal ini akan memberatkan, buat mencukupi harian saja sulit apalagi kalau harus berlangganan tv berbayar. Efeknya akan banyak rakyat Indonesia yang sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah tidak akan bisa lagi melihat acara di tv yang menghibur sekali secara gratis. Bayangkan jika ibu-ibu Rumah tangga yang kesehariannya menjadi maniak sinetron, gimana reaksi mereka jika mau nonton acara kesayangannya? bagaimana reaksi anak-anak yang harus tahu kalau orang tua mereka mengeluarkan uang demi kesenangan melihat jagoan favoritnya beraksi di layar kaca? bagaimana reaksi bola mania yang berada di pedesaan yang ga bisa nonton bareng di kafe-kafe? bagaimana bapak-bapak yang biasanya mengikuti perkembangan dunia terutama politik ter-update dapat menyimak perkembangannya di rumahnya sendiri?
Tentu hal ini akan menambah penderitaan rakyat kecil, sekarang hiburan yang gratis saja mulai ditarifkan justru yang saya takutkan semakin banyak yang stres karena sudah terlalu berat memikirkan beban hidup, hiburan satu-satunya tidak bisa diakses lagi karena dia ga memliki uang yang cukup untuk berlangganan tv berbayar.
Jika memang pemerintah pada akhirnya melakukan hal ini dengan alibi untuk memajukan pertelevisian di Indonesia, kenapa baru sekarang? kenapa semakin menekan rakyat kalangan bawah yang hidupnya sudah tertekan? apakah stasiun tv sekarang kekurangan dana untuk mengembangkan dirinya? apakah dana dari sponsor yang semakin hari semakin berjubel di setiap tayangan tidak mencukupi?apakah ini hanya akal-akalan pemerintah saja yang ingin mengeruk keuntungan dengan alibi-alibi yang ga jelas?




Share:

0 comments:

Posting Komentar




IndoBanner Exchanges

MY ID YAHOO MASSENGER

view

http://bacablog.com

About Me

Foto saya
Aku adalah anak manusia yang hanya numpang singgah di bumi ini. Kini aku sedang mengisi dan melakukan sesuatu untuk mengisi waktuku di dunia ini EMAIL & FS jOIN ON adaeuvoli@gmail.com

Pengikut

Personal Business Directory - BTS LocalDigNow.orgTopOfBlogs Personal My BlogCatalog BlogRank live google page rank
Personal Blogs - Blog Catalog Blog Directory
EasyHits4u Ranking Blogger Ngalam
Masukkan Code ini K1-2C333A-A
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com!-- Histats.com START --> Check Google Page Rank

ADAMAKNA

BLOGGER INDONESIA

ABSEN DISINI


ShoutMix chat widget
Bisnis Internet | Bisnis Online | Uang dari Internet |  Duit gratis | komisi 80%
Earn money from your website/blog by, selling text links, banner ads - Advertisers can, buy links, from your blog for SEO. Get paid through PayPal