VIDEO permainan (video games) memang ditujukan untuk sebuah kesenangan. Namun, sebuah kajian mengatakan video permainan tertentu dapat membantu pengobatan kanker pada anak.
Bermain video permainan yang dirancang khusus dapat membantu pengobatan pasien kanker usia remaja yang secara bersamaan juga menjalani terapi pengobatan kanker. Demikian menurut sebuah laporan dalam jurnal Pediatrics seperti ditulis dalam Health24.
"Video permainan yang ditujukan khusus untuk pasien kanker usia muda dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka, terutama jika dibarengi dengan ketaatan menjalankan terapi pengobatan," ungkap Dr Pamela M. Kato dari The University Medical Center Utrecht, pimpinan kajian saat diwawancarai oleh Reuters Health.
Ketaatan menjalani terapi merupakan kendala utama dalam pengobatan kasus kanker kelompok usia muda, kata Kato dan koleganya menyimpulkan hasil laporan mereka. Saat kemajuan dramatis dalam bertahan dari penyakit telah terlihat pada pasien kanker pediatrik, hal tersebut justru tidak sejalan dengan tingkat kematian pada pasien kanker usia muda.
Untuk menyelidiki apakah bermain video permainan dapat membantu, peneliti secara acak memilih 375 pasien laki-laki dan perempuan berusia 13-29 tahun yang sedang diterapi pada pusat kanker di US, Kanada, dan Australia. Mereka diminta untuk bermain video "Re-Mission" atau "Indiana Jones and The Emperor's Tomb", video permainan biasa yang tidak terfokus pada perawatan pasien kanker.
Dalam video "Re-Mission" (http://www2.re-mission.net) yang dikembangkan oleh HopeLab, Kota Redwodd, California, sebuah perusahaan nirlaba, pemain diminta megendalikan robot 3D bernama Roxxi sebagai representasi dari tubuh pasien kanker usia muda. Pemain dapat menggunakan Roxxi untuk menghancurkan sel kanker, mengendalikan efek samping, dan memenangkan permainan sambil menjalani kemoterapi, menggunakan teknik relaksasi, dan bertahan dengan jenis pengobatan kanker lainnya.
Pasien dalam kedua kelompok diminta untuk memainkan permainan yang ditentukan sedikitnya satu jam sepekan, dan 22 persen dari mereka dalam kelompok perbandingan, serta 33 persennya dalam kelompok Re-Mission dalam waktu kajian selama 3 bulan.
Pengawasan yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa pada kelompok Re-Mission terdapat peningkatan ketaatan mengonsumsi antibiotik sebesar 16 persen menjadi 62,3 persen dari total resep medis antibiotik mereka, lebih kecil dibandingkan kelompok Indiana Jones yang hanya 52,5 persen pada kelompok Indina Jones. Kedisiplinan dalam mengonsumsi obat kemoterapi juga lebih tinggi pada kelompok Re-Mission.
"Kemajuan pengobatan kanker dengan memanfaatkan video permainan juga akan berbanding lurus dengan pengetahuan yang baik terhadap kanker itu sendiri," kata Kato.
Menurut Kato, permainan tersebut bekerja dengan cara memberi pasien cara pandang baru dalam melihat penyakit mereka, sebagai contoh, berpikir kemoterapi sebagai cara untuk menghancurkan kanker, bukan berpikir bahwa kemoterapi akan membuat rambut mereka rontok.
"Ini mengubah bentuk penghargaan mereka terhadap kemoterapi dan memberikan mereka sudut pandang yang berbeda," jelas Kato.
Kedua permainan tersebut dapat di-download gratis dari website untuk pasien kanker dan petugas medis profesional.
di ambil dari:
http://lifestyle.okezone.com/read/2009/02/09/196/190973/video-games-bantu-pengobatan-kanker-pada-anak
0 comments:
Posting Komentar