6/26/2009

JAWABAN KONTROVERSI SIPADAN-LIGITAN ?

Menteri Luar Negeri (Menlu) Dr H Hassan Wirajuda, SH, MALD, LLM, menegaskan, Pulau Sipadan dan Ligitan sesungguhnya memang bukan wilayah Indonesia karena itu Sipadan-Ligitan bukan wilayah kedaulatan Indonesia yang lepas.

"Sipadan-Ligitan juga bukan wilayah Malaysia, tapi ibarat dua anak yang menemukan sebutir kelereng, lalu keduanya berebut memiliki kelereng itu, jadi kelereng itu sebenarnya bukan milik keduanya, tapi temuan," katanya di Surabaya, Jumat (26/6).

Ia mengemukakan hal itu di hadapan ratusan mahasiswa dalam kuliah umum bertajuk "Perundingan Batas Wilayah Maritim Dengan Negara Tetangga", yang diadakan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya.


Dalam acara yang juga dihadiri Wakil Menlu Triyono Wibowo, ia mengatakan bahwa konsep kewilayahan negara yang diatur dalam UU 4/Prp/1960 tentang negara kepulauan (peta wilayah Indonesia baseline NKRI) memang tidak memasukkan Sipadan-Ligitan.

"Jadi, fakta sejarah menunjukkan Sipadan-Ligitan memang bukan wilayah kita, tapi juga bukan wilayah Malaysia, karena itu Indonesia dan Malaysia berebut untuk memilikinya dengan mengembangkan berbagai argumentasi," katanya.

Namun, Mahkamah Internasional (MI) tidak mengakui argumentasi Malaysia bahwa Sipadan-Ligitan merupakan bagian dari Kesultanan Sabah. Tapi, argumentasi Indonesia bahwa Sipadan-Ligitan merupakan bagian dari Kesultanan Wuluhan juga tidak diakui.

"Argumentasi yang diterima MI bukan karena Malaysia lebih dulu masuk ke Sipadan-Ligitan dan membangun dermaga, namun bukti sejarah yang paling awal masuk Sipadan-Ligitan yakni Inggris (penjajah Malaysia) dan Belanda (penjajah Indonesia)," katanya.

Dalam kaitan itu, Malaysia akhirnya dapat membuktikan bahwa Inggris paling awal masuk Sipadan-Ligitan dengan bukti berupa mercusuar dan konservasi penyu, sedangkan Belanda hanya terbukti pernah masuk ke Sipadan-Ligitan, tetapi singgah sebentar tanpa melakukan apa pun.

"Dari fakta sejarah itulah, MI akhirnya menyerahkan Sipadan-Ligitan kepada Malaysia yang merupakan bekas jajahan Inggris sehingga alasannya bukan karena siapa yang lebih dulu membangun dermaga di sana, melainkan bukti-bukti sejarah yang ada," katanya.

Menteri yang menyelesaikan program doktornya di Virginia School of Law, Charlottesville, Amerika Serikat, itu menambahkan bahwa Indonesia saat ini memang memiliki batas laut dengan 10 negara dan batas darat dengan tiga negara (Malaysia, Timor Leste, dan Papua Niugini).

"Perundingan batas wilayah itu tidak bisa cepat penyelesaiannya seperti orang membeli kacang, tapi membutuhkan waktu yang lama. Karena itu, bila penyelesaiannya lama, bukan berarti kita enggak serius atau lembek," katanya.

Dalam sesi dialog, mahasiswa dan dosen banyak bertanya tentang sengketa Blok Ambalat dan diplomasi yang sudah dilakukan Indonesia, serta perjanjian Indonesia-Singapura terkait reklamasi pantai yang menjorok ke Indonesia.

SUMBER


Share:

0 comments:

Posting Komentar




IndoBanner Exchanges

MY ID YAHOO MASSENGER

view

http://bacablog.com

About Me

Foto saya
Aku adalah anak manusia yang hanya numpang singgah di bumi ini. Kini aku sedang mengisi dan melakukan sesuatu untuk mengisi waktuku di dunia ini EMAIL & FS jOIN ON adaeuvoli@gmail.com

Pengikut

Personal Business Directory - BTS LocalDigNow.orgTopOfBlogs Personal My BlogCatalog BlogRank live google page rank
Personal Blogs - Blog Catalog Blog Directory
EasyHits4u Ranking Blogger Ngalam
Masukkan Code ini K1-2C333A-A
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com!-- Histats.com START --> Check Google Page Rank

ADAMAKNA

BLOGGER INDONESIA

ABSEN DISINI


ShoutMix chat widget
Bisnis Internet | Bisnis Online | Uang dari Internet |  Duit gratis | komisi 80%
Earn money from your website/blog by, selling text links, banner ads - Advertisers can, buy links, from your blog for SEO. Get paid through PayPal

Blog Archive