Setiap anak berhak mendapatkan latihan kepekaan musical, bukan semata-mata untuk menjadikan mereka pemusik, tetapi karena musik dapat melatih kepekaan mereka terhadap seni pada umumnya serta meningkatkan kepercayaan terhadap lingkungannya.
Musik terutama musik yang bernada teratur sangat memengaruhi perkembangan IQ (Intelligent Quotient) dan EQ (Emotional Quotiont) seorang anak.
Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik cenderung akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Tak hanya itu, tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik disbanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Adapun yang dimaksud musik disini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada “miring”.
Apapun jenis musiknya, selama bisa memberi reaksi yang positif pada anak, baik untuk dikenalkan kepada anak. Yang jelas, intelijen yang didapat anak bukan berarti harus ada alat musiknya. Tapi bisa dengan stimulasi berupa mengaji atau bersenandung Al-qur’an.
Bermain sambil mengenal alat musik adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar anak bisa mengenal musik. Contoh lainnya bisa juga dengan mendengarkan musik sambil mengajak anak bertepuk tangan, menari dan ikut menyanyi bersama-sama, serta mengenalkan bermacam alat musik.
Kapan sebaiknya orang tua mengenalkan musik pada anak?
Pengenalan musik pada anak sebaiknya diberikan jauh sebelum anak mulai belajar memainkan instrument musik. Bahkan dapat dimulai sejak dalam kandungan.
Kendati demikian, tidak ada kata terlambat dalam hal mengenalkan dan mengajarkan musik pada anak ini. Hanya saja, mengajarkan musik pada anak sedini mungkin memiliki manfaat yang jauh lebih besar dari pada mengenalkan musik saat anak menginjak usia di atas 10 tahun.
Anak yang telah mengenal musik sejak dini memiliki kepekaan yang jauh lebih besar ketimbang anak yang mengenal musik di atas 10 tahun. Bukan hanya itu, mengenal musik dini pada anak juga dapat membantu anak menjadi diri pribadi mandiri, memperbaiki control motoris, meningkatkan kemampuan bahasa dan berbicara, sekaligus mengontrol emosional dan perkembangan social anak.
Musik bisa dijadikan terapi bagi anak. Bermusik berarti berekspresi. Dengan bermusik seorang anak bisa terbantu dalam mengontrol emosinya. Sehingga bila si anak marah, ia bisa menyalurkan emosinya dengan musik.
Siip Sob artikelnya. Perlu tuh dengerin musik biar suasana gak sunyi
BalasHapus