Berita Utama
[ Kamis, 05 Juni 2008 ]
Di Bali, problem sampah sedang ditangani secara serius melalui proyek IPST (Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu) Sarbagita. Nama Sarbagita merupakan singkatan dari empat daerah: Kotamadya Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan. Proyek senilai USD 20 juta (sekitar Rp 184 miliar) tersebut memang merupakan sinergi dari empat pemda itu.
Pembangunan proyek tersebut dimulai pada September 2007 oleh Gubernur Bali Dewa Beratha. Ditargetkan, dua tahun mendatang, pembangunan sudah rampung. ''Proyek itu satu-satunya di Indonesia,'' kata Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta.
Selain penanganan sampah, target kerja sama lainnya adalah pembangunan infrastruktur dan proyek air bersih.
Memang, sebelum proyek tersebut dibangun, sampah di empat daerah itu sempat menjadi problem serius. Hal itu wajar. Sebab, jumlah sampah di empat daerah tersebut cukup besar. Badung misalnya, setiap hari bisa menghasilkan 1.300 meter kubik sampah.
Padahal, Badung selama ini berbagi tempat sampah dengan Denpasar di TPA (tempat pembuangan akhir) Suwung, Denpasar Selatan. Namun, daya tampung di Suwung semakin menyusut.
Dari situlah usul mengelola hasil sampah keempat kabupaten yang tergabung dalam Sarbagita itu tercetus. (lebih lanjut tentang IPST Sarbagita, baca grafis)
Di IPST tersebut nanti juga dibangun fasilitas pengolahan sampah terpadu. Untuk selanjutnya, setiap hari mengolah sampah seperti menjadi biogas. Biogas itulah yang kemudian dijual kepada PLN, untuk selanjutnya diubah menjadi tenaga listrik.
6/19/2008
Home »
LINGKUNGAN
» Proyek Olah Sampah Senilai Rp 184 Miliar
0 comments:
Posting Komentar