Penerimaan parcel di kalangan pejabat maupun PNS masih menjadi polemik. Hal itu nampak di dua pemerintahan di kota dingin Malang.
Wakil Bupati Kabupaten Malang, Rendra Kresna melarang para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan kerjanya menerima parcel. Karena dengan menerima bingkisan setiap lebaran itu merupakan pelanggaran sumpah jabatan.
"Dalam sumpah jabatan telah diatur, bahwa pegawai negeri sipil itu tidak boleh menerima parcel, " kata Rendra Kresna kepada detiksurabaya.com di Pendopo Kabupaten Malang, Jalan Kyai Agus Salim, Kota Malang, Senin (7/9/2009).
Namun, lanjut Rendra, larangan itu menjadi kendala tersendiri. Karena masih banyak kiriman parcel dialamatkan ke rumah masing-masing. Kiriman parcel itu tidak mungkin lagi untuk dikirim balik.
"Itu yang sering terjadi. Jadi jarang jika parcel diberikan di kantor, Namun, dikirim melalui pos ke rumah-rumah," jelas Rendra.
Kendati demikian, menurut Rendra, kiriman parcel bila tidak menyangkut tentang pekerjaan, secara wajar dapat diterima. Tapi bila ada keterkaitan dengan pekerjaan dilarang untuk menerimanya.
Rendra menambahkan, selama ini pegawai negeri sipil sudah mampu untuk melalui lebaran dengan gaji serta tunjangan yang diterima.Jadinya tidak perlu lagi untuk menerima parcel dalam bentuk apapun. "Sebagai pegawai kita sudah mampu," tegasnya.
Sementara itu, pernyataan lain dilayangkan oleh Walikota Malang, Peni Suparto. Pihaknya tidak akan menolak jika ada yang berkeinginan mengirimkan parcel ke Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menjelang hari raya Idul Fitri 1430 H.
Namun, secara tegas Peni menolak akan pemberian dana atau uang menjelang lebaran tahun ini. Itu juga berlaku kepada seluruh Pegawa Negeri Sipil (PNS) Kota Malang selama lebaran tahun ini.
"Saya tidak meminta atau menolak parcel. Tapi kalau dana atau uang, secara tegas saya menolak," kata Peni ditemui di Balai Kota Malang Jalan Tugu.
Peni juga menambahkan, apabila ada pengiriman parcel yang dialamatkan ke Kantor Balikota Malang, dirinya akan membiarkan menumpuk. Jika sudah banyak, akan membagikannya kepada yang lebih membutuhkan.
"Biar saja menumpuk, yang penting saya tidak menolak. Nanti akan saya bagikan kepada orang yang lebih butuh," ujarnya.
Peni berdalih, semua yang dilakukan merupakan bentuk sikap dirinya dalam masalah penerimaan parcel yang selalu datang jelang lebaran. Dia sendiri menyerahkan kepada semua pejabat di lingkungan Pemkot Malang dalam menyikapi masalah parcel.
"Terserah jika ada pejabat yang menerima atau bersikap lain, saya tidak mempermasalahkan," imbuhnya.
sumber
0 comments:
Posting Komentar